Rabu, 24 Agustus 2016

diam diam suka

Namaku Angela Garavani S. Aku akrab dipanggil Angel. Ceritaku ini berawal dari aku duduk di bangku SMP. Aku sekolah di SMPN 1 CIKARANG UTARA.
Aku mempunyai 2 sahabat yang sangat baik padaku. Namanya Ayu Wastia Linggamara, teman-teman sering memanggilnya Mara, tapi aku lebih suka memanggilnya Ayu. Ayu adalah seorang cewek yang bisa dipercaya, baik, cantik, tinggi, pintar di bahasa inggris dan humoris. Satu lagi sahabatku namanya Aprillia Winda Lestari, teman-temannya sering memanggilnya Winda, tapi aku lebih suka memanggilnya April. April menurutku adalah seorang cewek tomboy, kalau ngomong suka ceplas-ceplos, baik, tinggi, cantik dan mudah tersinggungan.
April dan Ayu adalah sahabat baik ku dari kelas 7 sampai sekarang. April lahir tanggal 30 April 1999 dan Ayu lahir tanggal 28 April 1999 sedangkan aku lahir tanggal 22 Desember 1999. Mereka sudah aku anggap seperti saudara dan seperti kakakku, karena mereka lebih tua dari ku. Mereka selalu ada buat aku disaat suka maupun duka dan disegala suasana April dan Ayu selalu ada dan meluangkan waktunya buat aku.
Aku, April, dan Ayu selalu sekelas. Sekarang aku duduk di bangku SMP kelas 9. Aku, April, dan Ayu selalu sekelas dari kelas 7, 8, dan 9.
Sebenarnya Aku diam-diam suka sama yang namanya Ravian Noor Adhitama dan teman-temannya sering memanggilnya Tama. Tama adalah seorang anak dari Ibu Suratmi, seorang Ibu pengelola keuangan di SMPN 1 CIKARANG UTARA.
Menurutku Ibu Suratmi adalah seseorang yang baik dan ramah pada semua siswa/siswi di SMPN 1 Cikarang Utara, termasuk pada guru-guru yang lainnya.
Sebenarnya aku sudah memendam rasa ini dari aku kelas 7 dan sampai sekarang aku kelas 9, jadi aku sudah hampir 2 tahun memendam perasaan ini, tidak ada keberanian untuk mengungkapkan perasaan ini sama Tama. Aku hanya bisa melihatnya dari jauh dan memperhatikannya juga dari kejauhan, seakan ada batas sebuah tembok beton raksasa yang menghentikan langkahku untuk mendekatinya. Aku seperti penggemar rahasia, mungkin sebutan itu yang cocok untukku.
Menurutku Tama adalah seseorang yang super jaim, cuek, jika bicara hanya seperlunya saja, jadi kalau ditanya hanya dijawab singkat.
Tama orangnya tinggi, putih, ganteng, cool, jago main futsal, baca al-quran, main musik, dan berkharisma.
Meskipun Tama orangnya super jaim dan cuek, Anehnya banyak yang naksir sama Tama, salah satunya aku gini nih.. Makanya aku nggak pernah mengungkapkan perasaanku sama Tama, Karena aku takut Tama malah jauhin aku.
Pada jam istirahat hari Senin, Aku dan teman-teman berkumpul sambil ngobrol-ngobrol di depan kelas. Dan kebetulan Tama dan teman-temannya juga sedang berkumpul di depan kelas temannya Tama yang cukup dekat dengan kelasku. Aku diam-diam curi-curi pandang pada Tama. Aku suka gayanya, tingkah lakunya, yang kadang humoris, pokoknya semuanya deh, walaupun sikapnya Tama yang dingin sama aku.
Tanpa aku sadari, ternyata sahabatku yang namanya Ayu, memperhatikanku dari tadi. Lalu Ayu bicara..
“Ngel, kamu suka ya sama si Tama?!” tanya Ayu
“Nggak kok” jawabku
“Ah masa sih? Jangan bohong deh..” dengan rasa tidak percaya
“Iya sih, aku memang suka sama Tama” jawab aku
“Tuh kan.. Bener dugaanku kalau kamu suka sama Tama” dengan wajah Ayu yang usil
“Iya tapi aku nggak yakin bisa dapetin Tama, sikapnya ke aku tuh dingin banget, Tama juga gak peka sama kode-kode yang aku kasih” dengan wajah Angel yang sedih
“Ya udah, aku bilangin yah.. biar Dianya peka sama kamu Ngel..”
“Ih.. jangan lah Ayu, aku takut Tama malah illfeel sama aku”
“Kalau kamu nggak bilang ke Tama, gimana Tama mau peka sama kamu Ngel”
“Udahlah jangan bilang-bilang sama Tama. Kamu rahasiain perasaan aku sama Tama ya..”
“Hufft.. ya udah aku rahasiain..” mengiyakan keinginan Angel
“Oke deh makasih ya Ayu..”
“Iya sama-sama Angela” jawab Ayu
Percakapanku dengan Ayu tiba-tiba terputus karena bel berbunyi tanda waktu istirahat sudah selesai. Kami segera masuk ke kelas.
Pada saat pelajaran Bahasa Indonesia sudah selesai dan bel istirahat telah berbunyi. Ayu dan April menghampiriku dan bicara padaku
“Ngel, ke kantin yuk!” ajak Ayu
“Nanti aja deh.. Aku masih ngerjain tugas yang tadi dikasih sama Bu. Dewi, soalnya aku belum selesai nih..” jawab angel
“Yaelah, woles aja kelas. Aku sama Ayu juga belum selesai kok” kata April
“Iya Ngel, Aku sama April juga belum selesai, kamu ngerjainnya dirumah aja. Kan tugasnya dinilainya minggu depan, kan masih lama Ngel” jawab Ayu
“Hmm, gak papa deh biar di rumah nggak terlalu banyak tugas, Aku ngerjainnya sekarang aja, kamu duluan aja ke kantin, aku mau di kelas aja sekalian ngerjain tugas dari Bu. Dewi” jawab Aku
“Ya udah deh, Aku duluan ya Angel, bye” jawab Ayu
Mereka segera meninggalkanku dan pergi ke kantin.
Aku sibuk dengan tugas bahasa Indonesia. Aku ingin Tugas bahasa Indonesianya cepat selesai. Aku tidak menghiraukan apapun yang ada di sekitarku. Saat aku sibuk ngerjain tugas. Tiba-tiba ada seseorang mendekat padaku dan berbicara pdaku.
“Angel, kamu mau ke kantin nggak? Kita makan bareng yuk! Aku traktir deh..”
Dalam hati aku bicara kalau “Aku seperti kenal dengan suaranya”
Pas aku lihat ke wajahnya, HAH! Aku kaget banget ternyata Tama yang ngajakin aku makan bareng di kantin. Saking gugupnya Aku melewatkan sekaligus menolak kesempatan yang tidak akan terulang kembali, padahal Aku nggak kepikiran sama sekali kalau Tama akan seperti ini padaku.
“Ng..Nggak.. Aku lagi nggak mau ke kantin, traktirnya kapan-kapan aja ya” dengan jawaban terbata-bata
“Oke deh, Aku ke kantin.. Bye Angel”
Dengan segera Tama meninggalkan ku dan langsung pergi ke kantin.
Haduh! Aku deg-degan banget waktu Tama ngajakin aku ke kantin, karena nggak biasanya Tama begitu. Mimpi apa Aku semalam, kok bisa ya Tama yang super Jaim dan dengan sikapnya yang dingin sama Aku. Tiba-tiba ngajakin Aku makan bareng di kantin dan pake acara ditraktir.
Meskipun Aku, April, dan Ayu sekelas tapi Tama nggak sekelas sama Aku. Padahal Aku berharap banget bisa sekelas sama Tama. Tapi kenyataannya berbeda. Aku sama Tama nggak pernah sekelas. Sekarang Tama kelas IX.5 sedangkan Aku, April, dan Ayu kelas IX.6 Aku sama Tama kelasnya memang bersebelahan tapi aku lebih suka kalau aku nggak sekelas sama Tama, karena kalau aku sekelas sama Tama sama aja deh soalnya tetap aja aku nggak bisa deket sama Tama karena sikapnya yang dingin ke setiap cewek termasuk Aku.
Hari demi hariku lewati, tidak ada perubahan semuanya berjalan seperti biasa masih dengan sikapnya yang cuek.
Seminggu telah berlalu, setelah pelajaran ketiga dan keempat selesai, dan bel istirahat pertama berbunyi. Ayu masih mengerjakan PR untuk pelajaran berikutnya karena Ayu belum selesai mengerjakan semua PR nya. Jadi Aku dan April istirahat duluan dan segera meninggalkan Ayu yang masih sibuk sama PR nya. Aku dan sahabatku April pergi ke DPR (Di bawah Pohon Rindang) disitu Aku dan April bercanda gurau sambil ngobrol-ngobrol yang kadang-kadang gak penting tapi suka diobrolin.
Saat Aku dan April sedang Asik bercanda gurau. Tiba-tiba April mendadak untuk ngobrolin Tama. April ngomong gini..
“Oia Ngel!” dengan wajah yang ingin memberi tahu kan sesuatu
“Apaan Pril?!” dengan agak penasaran
“Ngel, kamu tau nggak?”
“Nggak, emang apaan sih?!” Angel semakin penasaran
“Tadi yah, Eh kalo nggak salah kemarin Aku ngeliat si Tama makan bareng di kantin sama cewek cantik” menceritakan apa yang April lihat kemarin
“Ah masa sih?!” dengan jawaban kaget dan tidak percaya
“Iya seriusan Angel..” dengan meyakinkan Angel
“Kamu salah liat mungkin Pril” jawaban Angel masih dengan rasa tidak percaya
“Yaelah, nggak mungkin aku salah liat”
“Hmm, siapa? Siapa namanya, orangnya kayak gimana?” dengan rasa penasaran
“Kalo denger-denger sih namanya Viola, keturunan Korea”
“HAH! Viola?! Keturunan Korea?!” dengan wajah yang kaget
“Iya beneran Angela..”
“Kok bisa? Viola yang mana sih?” dengan kepo
“Itu loh, si cewek cantik keturunan korea yang jadi Primadona baru di sekolah namanya Viola” jelas April
“Ihhh… kok bisa sih? Kok Tama bisa sama Viola sih? Uh, Sebel deh!” dengan muka yang merah menahan kesal
“Mana ku tahu Ngel, Orang Aku juga kemarin nggak sengaja lihat mereka lagi makan bareng di kantin” jawab April
“Tapi kan..”
Percakapanku dengan April tiba-tiba terputus karena bel masuk pelajaran berikutnya segera dimulai. Lalu Aku dan April segera masuk ke kelas.
Sebenarnya Aku tidak menghiraukan yang April katakan tadi dan Aku pikir itu hanya sekedar angin lewat.
Dan beberapa hari kemudian pada jam istirahat. Ayu dan April menghampiriku dan bicara padaku..
“Ngel, ke perpus yuk!” ajak Ayu
“Mau ngapain ke perpus?” tanya Angel
“Mau minjem buku lah Ngel”
“Buku apaan?” Tanya Angel
“Aku mau minjem buku ekonomi buat ngerjain tugas besok” jawab Ayu
“Oh.. ya udah, kamu sama April aja ya kan udah ada April” jawab Angel
“Kenapa? Kan biar rame Ngel” jawab April
“Aku lapar mau makan dulu ke kantin” jelas Angel
“Oh iya deh.. Bye Ngel..”
Ayu dan April segera pergi ke perpus dan Aku segera pergi ke kantin.
Saat aku sampai di kantin tidak sengaja Aku melihat Tama sedang makan berdua dengan cewek cantik keturunan korea yang jadi primadona baru di sekolah, namanya Viola. Lalu aku segera meninggalkan kantin dan langsung pergi ke kelas dengan perasaan galau yang masih terasa dalam hatiku.
Sejak saat itu aku baru percaya dan sekaligus kecewa karena semua yang dikatakan April ternyata benar. Aku bingung ditambah lagi hatiku marah banget. Jujur, tanpa Tama sadari, Tama telah melukai hatiku dan perasaanku sehingga hidupku kehilangan arah tujuan dan membuat suram hidupku. Tapi cinta bertepuk sebelah tangan bukan berarti kiamat, akan tetapi adalah sebuah pengalaman yang harus dicarikan solusinya. Hingga akhirnya, mungkin aku harus pergi dan membuang perasaan ini dari hatiku dan menatap esok hari yang lebih cerah. Aku berusaha mengikhlaskan Tama untuk menjadi milik orang lain, dan Aku bertekad untuk mensudahkan rasa Diam-Diam Suka ku padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar